Ketika berbicara masalah otak, pemahaman selalu
merujuk pada bagian tubuh yang ada di dalam kepala dan menjadi sumber utama
untuk melakukan aktivitas berpikir, dari mulai yang sederhana sampai kepada
yang sangat rumit. Dalam pandangan awam, seseorang yang cerdas dan tidak
cerdas, juga berkaitan dengan otak. Lebih tepatnya dengan besar dan kecilnya
otak. Padahal seluruh manusia normal (tidak memiliki cacat bawaan pada bagian
otak) volume otaknya sekitar 1350 cc.
Otak merupakan pusat dari seluruh sistem saraf
pada makhluk hidup bertulang belakang atau vertebrata. Pada manusia dengan
volume kurang lebih 1350 cc tadi, di dalamnya terdiri atas tidak kurang 100
juta sel saraf. Subhanallah. Inilah salah satu dari keajaiban
manusia yang diciptakan Allah Swt yang anehnya justru seringkali tidak
disadari.
Besaran otak yang hanya sekepal tangan orang
dewasa itu menjadi sumber utama yang mengatur dan mengkoordinasikan sebagian
besar gerakan, fungsi tubuh yang mengatur detak jantung dan tekanan darah, suhu
tubuh bahkan keseimbangan cairan dalam tubuh. Sebagai pengatur tubuh dan
berkaitan dengan aktivitas berpikir seorang manusia dan makhluk hidup
vertebrata lainnya, otak memang menjadi sangat vital.
Namun demikian, sekalipun mengatur aktivitas
berpikir seseorang, otak akan menjadi beda sehingga ada yang cerdas dan tidak
cerdas bilamana tidak dilakukan rangsangan atau stimulasi sejak berkembangnya
jutaan sel saraf tadi.
Struktur otak terbentuk dari jenis sel yang
dinamakan sel saraf atau neuron dan bagian glia yang salah satu fungsinya
adalah melindungi bagian neuron. Sel saraf atau neuron ini merupakan alat untuk
membawa informasi yang berbentuk sinyal-sinyal listrik. Ratusan juta sel saraf
ini saling berhubungan dan mengirimkan bahan kimia ke seluruh tubuh. Bahan
kimia ini yang kelak bertanggung jawab pada sebagian besar aktivitas manusia
melalui sebuah sistem kerja yang tentu saja sangat rumit.
Bagian-bagian Otak
Otak merupakan sebagian kecil anggota tubuh
manusia dengan fungsi yang luar biasa mengagumkan. Tidak mengherankan bila
penelitian tentang otak selalu terus dilakukan untuk mengetahui secara lebih
detail lagi apa yang bisa dilakukan otak.
Otak manusia dewasa yang secara fisik atau
volumenya tidak tumbuh lagi, tapi tetap bisa melakukan fungsi dan mengatur
aktivitas yang terus berkembang. Dalam sebuah penelitian, sejauh ini seorang
pemikir berat dengan aktivitas yang sangat luar biasa sibuk pun, sebenarnya
baru menggunakan potensi otak tak lebih dari sepertiganya. Sementara yang dua
pertiga lainnya masih menjadi kekayaan yang belum bisa dimanfaatkan.
Untuk mengetahui kerja otak, lebih dahulu harus
mengetahui bagian-bagian dari struktur anatomi otak. Bagian pertama dari otak
adalah yang dinamakan otak depan. Otak depan ini pada umumnya vertebrata
terletak di bagian atas.
Pada saat sistem saraf pusat mulai berkembang,
bagian otak depan ini secara struktural memisahkan diri dari otak besar.
Apabila pada saat berkembangnya sistem saraf ini terjadi hambatan pada
perkembangan otak depan, maka akan berpengaruh pada tahap perkembangan
selanjutnya.
Bagian selanjutnya dari anatomi otak adalah yang
dinamakan otak besar atau dikenal pula dengan nama cerebrum. Di
dalam otak besar ini terdapat dua belahan yang kemudian dinamakan belahan
bagian kiri dan belahan bagian kanan.
Masing-masing belahan ini mengatur tubuh manusia
secara berlawanan, yaitu bagian belahan kanan mengatur seluruh bagian tubuh
yang ada di bagian kiri, dan sebaliknya belahan otak besar bagian kiri akan
mengatur seluruh anggota tubuh manusia yang berada di bagian kanan.
Jadi misalnya, ketika seseorang terserang stroke
yang menyebabkan fungsi saraf dari bagian otak besar ini terganggu, akan
menyebabkan gangguan kelumpuhan. Bila bagian tubuh sebelah kanan misalnya yang
mengalami gangguan, maka belahan kiri pada otak besar itulah yang terganggu.
Demikian pula dalam keadaan yang sebaliknya.
Selain ada otak besar pada
anatomi otak makhluk hidup, tentu ada pula bagian yang dinamakan otak kecil
atau yang dalam bahasa ilmiahnya dikenal dengan nama serebellum.
Otak kecil inilah yang merupakan bagian paling besar dari otak belakang.
Sekalipun dinamakan otak kecil, tapi memiliki
fungsi yang sangat fatal yaitu berkaitan dengan mengatur posisi tubuh, menjaga
keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan semua gerakan sehari-hari yang
dilakukan secara sadar atau berada dalam kendali kesadaran.
Dengan demikian, apabila otak kecil ini
mengalami gangguan atau cedera dengan beragam, gejala atau dampak yang terlihat
adalah tidak bisanya mengkoordinasikan gerakan seperti tidak bisa memasukkan
sesuatu ke dalam mulut atau gerakan-gerakan lain.
Bagian selanjutnya dari anatomi otak adalah apa
yang disebut dengan korteks otak besar. Pada bagian korteks otak besar ini
terdapat beberapa lapisan, yaitu apa yang dinamakan arcikorteks,
korteks, paleokorteks dan allokorteks. Pada
lapisan-lapisan ini terdapat beragam pusat saraf yang bertanggung jawab pada
masalah-masalah bahasa, kesadaran, perhatian, pertimbangan, persepsi dan tentu
saja sebagai pengendali ingatan.
Bagian selanjutnya dalam anatomi otak adalah
otak tengah. Otak tengah ini terdiri atas bagian yang dinamakan tektum,
superios colliculi, inferior colluculi, cerebral peduncle, kemudian adasubstantia
nigra, crus cerebri dan tegmentum. Bagiantegmentum pada
struktur otak tengah ini bertanggung jawab pada sistem homeostasis yang
salah satu fungsinya adalah mengatur jantung.
Otak Kiri dan Otak Kanan
Otak pada manusia terbagi menjadi otak kiri dan
otak kanan. Kedua bagian otak ini memiliki tugas dan fungsi yang berbeda.
Secara sederhana, otak kanan memiliki tugas dan fungsi yang berhubungan dengan
aktivitas emosi, kreativitas, imajinasi dan hal-hal yang sejenisnya. Sedangkan
otak kiri memiliki tugas dan fungsi yang berkaitan dengan aktivitas-aktivitas
pemikiran logis dan matematis.
Dalam hal menyimpan hal-hal yang perlu diingat,
antara otak kiri dan otak kanan ini juga berbeda. Hal yang paling menonjol
adalah, otak kanan mampu menyimpan sesuatu informasi dalam jangka panjang,
sebaliknya tidak bisa dilakukan dengan otak kiri. Dengan demikian, apabila
kedua bagian otak ini dalam fase pembelajaran tidak diberi rangsaran atau
stimulasi yang sama, fungsi otak akan menjadi tidak optimal.
Salah satu masalah klise dalam proses
pembelajaran di sekolah adalah selalu menekankan berkembangnya otak kiri yang
berkaitan dengan masalah yang logis dan matematis, dan sedikit sekali yang
mengikut sertakan kehebatan otak kanan. Konon, salah satu bukti bahwa Einstein
dikenal sebagai jenius karena pada otaknya ada semacam jembatan yang selalu
menghubungkan antara otak kiri dan otak kanan. Atau dengan kata lain kedua
bagian otak ini mendapat rangsan yang seimbang.
Salah satu cara untuk memberi rangsangan pada
otak kiri sekaligus otak kanan adalah dengan memberi porsi seimbang. Barangkali
Anda masih ingat ketika di bangku sekolah dulu dan harus menghapal bagaimana
susunan warna-warna dari pelangi. Bila hanya dengan mengandalkan otak kiri yang
mengingat secara logis dan matematis, akan mengalami sedikit kesulitan. Tapi
coba ketika menemukan satu resep jitu yaitu dengan melibatkan imajinasi
sehingga keluar mantra sakti "Mejikuhibiniu".
Apa itu mantra Mejikuhibiniu ? Inilah huruf awal
dari susunan warna pelangi yakni merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan
ungu. Dengan mengandalkan otak dan menggunakan mantra
mejikuhibiniu, sampai kapan pun Anda tidak akan pernah terlewat ketika harus
menyebut susunan warna-warna pelangi.
0 komentar:
Posting Komentar