Bidang Kurikulum SMP Negeri 7 Jakarta. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Menyingkap Keajaiban Otak Manusia

Ketika berbicara masalah otak, pemahaman selalu merujuk pada bagian tubuh yang ada di dalam kepala dan menjadi sumber utama untuk melakukan aktivitas berpikir, dari mulai yang sederhana sampai kepada yang sangat rumit. Dalam pandangan awam, seseorang yang cerdas dan tidak cerdas, juga berkaitan dengan otak. Lebih tepatnya dengan besar dan kecilnya otak. Padahal seluruh manusia normal (tidak memiliki cacat bawaan pada bagian otak) volume otaknya sekitar 1350 cc.

Otak merupakan pusat dari seluruh sistem saraf pada makhluk hidup bertulang belakang atau vertebrata. Pada manusia dengan volume kurang lebih 1350 cc tadi, di dalamnya terdiri atas tidak kurang 100 juta sel saraf. Subhanallah. Inilah salah satu dari keajaiban manusia yang diciptakan Allah Swt yang anehnya justru seringkali tidak disadari.

Besaran otak yang hanya sekepal tangan orang dewasa itu menjadi sumber utama yang mengatur dan mengkoordinasikan sebagian besar gerakan, fungsi tubuh yang mengatur detak jantung dan tekanan darah, suhu tubuh bahkan keseimbangan cairan dalam tubuh. Sebagai pengatur tubuh dan berkaitan dengan aktivitas berpikir seorang manusia dan makhluk hidup vertebrata lainnya, otak memang menjadi sangat vital.

Namun demikian, sekalipun mengatur aktivitas berpikir seseorang, otak akan menjadi beda sehingga ada yang cerdas dan tidak cerdas bilamana tidak dilakukan rangsangan atau stimulasi sejak berkembangnya jutaan sel saraf tadi.

Struktur otak terbentuk dari jenis sel yang dinamakan sel saraf atau neuron dan bagian glia yang salah satu fungsinya adalah melindungi bagian neuron. Sel saraf atau neuron ini merupakan alat untuk membawa informasi yang berbentuk sinyal-sinyal listrik. Ratusan juta sel saraf ini saling berhubungan dan mengirimkan bahan kimia ke seluruh tubuh. Bahan kimia ini yang kelak bertanggung jawab pada sebagian besar aktivitas manusia melalui sebuah sistem kerja yang tentu saja sangat rumit.

Bagian-bagian Otak
Otak merupakan sebagian kecil anggota tubuh manusia dengan fungsi yang luar biasa mengagumkan. Tidak mengherankan bila penelitian tentang otak selalu terus dilakukan untuk mengetahui secara lebih detail lagi apa yang bisa dilakukan otak.

Otak manusia dewasa yang secara fisik atau volumenya tidak tumbuh lagi, tapi tetap bisa melakukan fungsi dan mengatur aktivitas yang terus berkembang. Dalam sebuah penelitian, sejauh ini seorang pemikir berat dengan aktivitas yang sangat luar biasa sibuk pun, sebenarnya baru menggunakan potensi otak tak lebih dari sepertiganya. Sementara yang dua pertiga lainnya masih menjadi kekayaan yang belum bisa dimanfaatkan.

Untuk mengetahui kerja otak, lebih dahulu harus mengetahui bagian-bagian dari struktur anatomi otak. Bagian pertama dari otak adalah yang dinamakan otak depan. Otak depan ini pada umumnya vertebrata terletak di bagian atas.

Pada saat sistem saraf pusat mulai berkembang, bagian otak depan ini secara struktural memisahkan diri dari otak besar. Apabila pada saat berkembangnya sistem saraf ini terjadi hambatan pada perkembangan otak depan, maka akan berpengaruh pada tahap perkembangan selanjutnya.

Bagian selanjutnya dari anatomi otak adalah yang dinamakan otak besar atau dikenal pula dengan nama cerebrum. Di dalam otak besar ini terdapat dua belahan yang kemudian dinamakan belahan bagian kiri dan belahan bagian kanan.

Masing-masing belahan ini mengatur tubuh manusia secara berlawanan, yaitu bagian belahan kanan mengatur seluruh bagian tubuh yang ada di bagian kiri, dan sebaliknya belahan otak besar bagian kiri akan mengatur seluruh anggota tubuh manusia yang berada di bagian kanan.

Jadi misalnya, ketika seseorang terserang stroke yang menyebabkan fungsi saraf dari bagian otak besar ini terganggu, akan menyebabkan gangguan kelumpuhan. Bila bagian tubuh sebelah kanan misalnya yang mengalami gangguan, maka belahan kiri pada otak besar itulah yang terganggu. Demikian pula dalam keadaan yang sebaliknya.

Selain ada otak besar pada anatomi otak makhluk hidup, tentu ada pula bagian yang dinamakan otak kecil atau yang dalam bahasa ilmiahnya dikenal dengan nama serebellum. Otak kecil inilah yang merupakan bagian paling besar dari otak belakang.

Sekalipun dinamakan otak kecil, tapi memiliki fungsi yang sangat fatal yaitu berkaitan dengan mengatur posisi tubuh, menjaga keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan semua gerakan sehari-hari yang dilakukan secara sadar atau berada dalam kendali kesadaran.

Dengan demikian, apabila otak kecil ini mengalami gangguan atau cedera dengan beragam, gejala atau dampak yang terlihat adalah tidak bisanya mengkoordinasikan gerakan seperti tidak bisa memasukkan sesuatu ke dalam mulut atau gerakan-gerakan lain.

Bagian selanjutnya dari anatomi otak adalah apa yang disebut dengan korteks otak besar. Pada bagian korteks otak besar ini terdapat beberapa lapisan, yaitu apa yang dinamakan arcikorteks, korteks, paleokorteks dan allokorteks. Pada lapisan-lapisan ini terdapat beragam pusat saraf yang bertanggung jawab pada masalah-masalah bahasa, kesadaran, perhatian, pertimbangan, persepsi dan tentu saja sebagai pengendali ingatan.

Bagian selanjutnya dalam anatomi otak adalah otak tengah. Otak tengah ini terdiri atas bagian yang dinamakan tektum, superios colliculi, inferior colluculi, cerebral peduncle, kemudian adasubstantia nigra, crus cerebri dan tegmentum. Bagiantegmentum pada struktur otak tengah ini bertanggung jawab pada sistem homeostasis yang salah satu fungsinya adalah mengatur jantung.

Otak Kiri dan Otak Kanan
Otak pada manusia terbagi menjadi otak kiri dan otak kanan. Kedua bagian otak ini memiliki tugas dan fungsi yang berbeda. Secara sederhana, otak kanan memiliki tugas dan fungsi yang berhubungan dengan aktivitas emosi, kreativitas, imajinasi dan hal-hal yang sejenisnya. Sedangkan otak kiri memiliki tugas dan fungsi yang berkaitan dengan aktivitas-aktivitas pemikiran logis dan matematis.

Dalam hal menyimpan hal-hal yang perlu diingat, antara otak kiri dan otak kanan ini juga berbeda. Hal yang paling menonjol adalah, otak kanan mampu menyimpan sesuatu informasi dalam jangka panjang, sebaliknya tidak bisa dilakukan dengan otak kiri. Dengan demikian, apabila kedua bagian otak ini dalam fase pembelajaran tidak diberi rangsaran atau stimulasi yang sama, fungsi otak akan menjadi tidak optimal.

Salah satu masalah klise dalam proses pembelajaran di sekolah adalah selalu menekankan berkembangnya otak kiri yang berkaitan dengan masalah yang logis dan matematis, dan sedikit sekali yang mengikut sertakan kehebatan otak kanan. Konon, salah satu bukti bahwa Einstein dikenal sebagai jenius karena pada otaknya ada semacam jembatan yang selalu menghubungkan antara otak kiri dan otak kanan. Atau dengan kata lain kedua bagian otak ini mendapat rangsan yang seimbang.

Salah satu cara untuk memberi rangsangan pada otak kiri sekaligus otak kanan adalah dengan memberi porsi seimbang. Barangkali Anda masih ingat ketika di bangku sekolah dulu dan harus menghapal bagaimana susunan warna-warna dari pelangi. Bila hanya dengan mengandalkan otak kiri yang mengingat secara logis dan matematis, akan mengalami sedikit kesulitan. Tapi coba ketika menemukan satu resep jitu yaitu dengan melibatkan imajinasi sehingga keluar mantra sakti "Mejikuhibiniu".


Apa itu mantra Mejikuhibiniu ? Inilah huruf awal dari susunan warna pelangi yakni merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu. Dengan mengandalkan otak dan menggunakan mantra mejikuhibiniu, sampai kapan pun Anda tidak akan pernah terlewat ketika harus menyebut susunan warna-warna pelangi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar