Bidang Kurikulum SMP Negeri 7 Jakarta. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Keajaiban Otak Manusia

Penelitian menyebutkan otak manusia mungkin merupakan alat yang memiliki kekuatan yang tidak terbatas sehingga banyak orang menyebut hal–hal di luar batas kemampuan dan reflek normal manusia sebagai keajaiban otak manusia. 
Salah satu alasan manusia disebut sebagai makhluk paling sempurna yang diciptakan oleh Tuhan adalah anugerah akal sekaligus nafsu yang diberikan kepada manusia. Banyak kesimpulan yang menyatakan bahwa akal berasal dari otak manusia, sedangkan nafsu berasal dari hati. 

Mengapa disebut ajaib? Mungkin dikarenakan masih banyak misteri yang belum terpecahkan tentang bagaimana otak manusia sesungguhnya bekerja. Memang, kita telah mengetahui bagian–bagian otak mana yang berperan dominan dalam berpikir, mengingat, melakukan gerak reflek, ataupun mengomando seluruh organ tubuh untuk berfungsi secara sinkron.

Namun, semua penelitian tersebut belum dapat memberikan gambaran nyata bagaimana otak mampu mengendalikan aspirasi, perasaan, ataupun pola pikir masing–masing manusia.

Otak sendiri terletak aman di dalam tempurung kepala. Otak terlindungi dari sebagian besar goncangan dan benturan karena sebagian besar massa otak terdiri atas air dan dilindungi tulang tengkorak.

Otak memiliki lebih dari 100 juta sel saraf yang mampu selalu berkembang dan saling terhubung untuk menandakan aktivitas si empunya. Otak manusia merupakan pusat sistem saraf, namun manusia sendiri kebanyakan tidak mengetahui keajaiban–keajaiban cara kerja otaknya.

Untuk lebih memahami keajaiban otak manusia, ada baiknya kita mengetahui bentuk serta susunan anatomis dari otak itu sendiri. Dengan besar kira–kira sekepalan tangan orang dewasa, otak normal memiliki volume kurang lebih 1.350 cc.

Otak yang dimiliki oleh manusia pada tahap usia dewasa secara fisik tidak lagi mengalami pertumbuhan, hanya perkembangan sistem serabut saraf otak yang menandakan si empunya memiliki kegiatan berpikir yang aktif dan merangsang otak untuk terus bekerja aktif.

Otak memiliki bagian–bagian tersendiri. Ada otak depan yang terletak di bagian atas dan ketika susunan sistem saraf dibentuk secara struktural, otak depan memisahkan diri dari bagian otak besar. Kemudian, terdapat cerebrum alias otak besar yang memiliki dua belahan besar pada bagian kanan dan kirinya. Masing–masing belahan tersebut dinamakan sesuai dengan arah belahannya, yaitu otak kanan dan otak kiri.

Kedua belahan otak tersebut memiliki fungsi untuk mengatur kinerja tubuh manusia. Namun, mekanisme kerja masing–masing belahan tersebut berlawanan dengan bagian tubuh yang dikomandonya. Belahan otak kanan mengatur kinerja tubuh bagian kiri, dan sebaliknya, belahan otak kiri mengatur seluruh kinerja tubuh bagian kanan.

Selanjutnya, terdapat sereblum alias otak kecil. Fungsi otak kecil ini vital, yaitu berkemampuan untuk mengatur keseimbangan tubuh, mengoordinasikan gerakan tubuh baik secara sadar maupun tidak sadar, serta mengatur posisi tubuh. Bila Anda pernah melihat orang yang memiliki gejala inkontinensia atau tidak mampu mengoordinasikan tubuh secara normal maka bisa dicurigai terdapat gangguan pada fungsi otak kecilnya.

Selanjutnya, terdapat korteks otak besar yang terdiri atas beberapa lapisan, yaitu allokorteks, paleokotrteks, korteks, serta arcikorteks. Masing–masing lapisan tersebut bertanggung jawab atas pengendalian ingatan, pertimbangan, persepsi, kesadaran, bahasa, dan berbagai hal lainnya.

Adanya gangguan pada satu atau lebih lapisan tersebut dapat mempengaruhi pengendalian kesadaran atau persepsi seseorang, tergantung dari lapisan mana yang memiliki gangguan.

Adapun bagian akhir dari otak manusia ialah otak tengah. Otak tengah ini terdiri atas beberapa bagian. Salah satu bagian yang mencolok ialah bagian tegmentum yang bertanggung jawab atas sistem homeostasis di mana salah satu fungsi vitalnya adalah mengatur ritme jantung.

Pembagian–pembagian otak berdasarkan letaknya tersebut bukan berarti otak hanya mampu mengerjakan satu tugas individual untuk masing–masing organ tubuh yang menjadi tanggung jawab per bagian tersebut. Salah satu kerumitan dan keajaiban otak manusia yang masih menjadi misteri adalah adanya kemampuan untuk melaksanakan beberapa tugas berbarengan ataupun sekaligus.

Di mana, bahkan orang yang bersangkutan tidak merinci detail apa saja yang harus dilakukan oleh masing–masing otak tersebut. Namun, sudah ditunaikan oleh masing–masing bagian otak.

Sebagai contoh, seseorang yang mengetik laporan masih dapat menikmati lagu yang diputar melalui sound system komputernya sekaligus bernapas, membaca naskah laporan, dan berpikir untuk menyusun atau merangkai kata–kata yang lebih pas dalam pembuatan laporannya tersebut.

Belum lagi dengan irama denyut jantung, sirkulasi darah, pembelahan sel–sel tubuh, serta berbagai fungsi tubuh lainnya yang terus berlangsung sekalipun manusia itu sendiri tidak memerintahkan secara khusus bagian–bagian tubuh tersebut. Cara kerja itulah yang masih belum dipahami benar dan masuk dalam kategori keajaiban otak manusia.

Singkatnya, dengan berbagai kemampuan yang dimiliki oleh otak, semakin besar pula kekaguman manusia dengan otak yang dimilikinya. Keselarasan serta keseimbangan kinerja otak benar–benar menjadi alasan mengapa kita menyebut adanya keajaiban pada otak manusia.

Belum lagi dengan fakta bahwa semakin banyak rangsangan yang diberikan kepada otak, bukannya akan menambah beban otak secara signifikan, walaupun secara energi memang bisa menguras cadangan glukosa dalam tubuh. Namun, penelitian menyimpulkan bahwa semakin sering otak dirangsang (untuk berpikir, berlatih, ataupun berimajinasi) maka akan semakin mengaktifkan fungsi–fungsi serabut saraf pada otak.

Walau demikian, penelitian juga mampu menyimpulkan bahwa orang yang selalu berpikir dengan kritis, melatih otak untuk berpikir, berimajinasi ataupun hal–hal lainnya, sebenarnya hanya menggunakan sepertiga dari fungsi otak itu sendiri. Dapat kita bayangkan bagaimana jadinya bila manusia dapat mengaktifkan fungsi otaknya secara keseluruhan.

Mungkinkah akan menjadi loncatan kuantum pengetahuan dan sejarah manusia? Atau justru membuat manusia lebih menyadari fungsi hakiki dari anugerah yang diberikan Tuhan kepada kita? Jawaban tersebut belum dapat ditemukan oleh siapa pun.

Namun demikian, sudah banyak penemuan oleh orang jenius bahwa hanya sepertiga fungsi otak yang aktif saat mereka dengan tekun membuahkan berbagai penemuan.

Belum lagi dengan salah satu contoh keajaiban otak manusia yang dimiliki oleh Einstein, yang konon mampu menyeimbangkan fungsi dan kinerja otak kanan dan kirinya. Sehingga, sepertiga bagian yang aktif tersebut menjadi lebih maksimal ketika dua belahan otak kanan dan kiri berjalan dengan seimbang.

Lalu, bagaimana bila kita menginginkan kinerja yang seimbang dan maksimal dari otak kita? Ada berbagai cara untuk memberikan latihan tambahan pada otak agar kinerjanya maksimal. Salah satu caranya adalah dengan melatih fungsi otak.

Kita tahu bahwa dengan latihan teratur maka apa pun yang kita kerjakan akan membuahkan hasil yang lebih baik. Demikian pula dengan otak. Kita dapat membiasakan diri untuk melatih pemecahan masalah dengan menggunakan dua atau lebih indra yang dimasukkan.

Semisal, tak hanya sekadar mengingat informasi tertentu, namun juga menuliskan dan teratur membaca informasi tersebut. Cara ini akan membuat otak mengingat informasi yang kita masukkan 6 kali lebih efektif ketimbang metode mengingat biasa.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar